PEDAL ASSIST SENSOR, SEBERAPA PENTING SIH?.
FAKTA TENTANG PEDAL ASSIST SENSOR
KELEMAHAN DAN KELEBIHAN PEDAL ASSIST SENSOR
Pedal
assist sensor atau yang disingkat dengan PAS adalah sebuah alat yang
dipasangkan di sensor kayuhan kaki (crank pedal) yang berfungsi mendeteksi
putaran kaki lalu memberikan sinyal ke kontroller untuk memutarkan motor secara
otomatis. Sangat sederhana memang definisinya ini, namun taukah kita terkait
fakta-fakta realita produk di lapangan berdasarkan hasil survey dan testimoni
costumer/ user pengguna sepeda listrik.
Pedal assist sensor, penting ngak sih???
Salah
satu rangkuman chat diskusi survey terkait pedal assist sensor ada di grub
facebook KOMUNITAS SEPEDA LISTRIK INDONESIA yang arsip diskusinya sudah admin
simpan pada link berikut: SURVEY PEDAL ASSIST SENSOR.
diskusi testimoni pedal assist sensor.
sumber langsung ada di:
1. PAS
ADALAH KOMPONEN AKSESORIS TAMBAHAN SAJA.
PAS adalah komponen
aksesoris tambahan saja, bukan komponen utama. Jadi tidak digunakan tidak
masalah juga. Namun masih banyak calon user sepeda listrik masih beranggapan
jika tanpa pedal assist maka sebuah sepeda listrik tidak bisa digowes secara
manual. Masih banyak itu yang berasumsi demikian. Jadi faktanya ada pedal
assist sensor ataupun tidak ada sebuah sepeda listrik tetap bisa digowes manual
selayaknya sepeda kayuh biasa.
tanpa pedal assist sepeda listrik tetap bisa digowes manual.
2. PAS
TIDAK SEPENUHNYA MEMBUAT BATERAI HEMAT.
"pakai saja pedal
assist sensor maka baterai akan irit dan jarak tambah jauh" pernyataan itu
tidak sepenuhnya benar. Disini kita katakan berdasarkan riset eksperiment
banyak situasi kondisi yang menyebabkan PAS justru membuat semakin boros
baterai. Yaitu situasi apa?, adalah situasi dimana putaran gowesan kaki hanya
menjadi putaran kosong tidak menggerakkan laju sepeda melainkan sepeda sudah
melaju sendiri karena faktor dorongan motor listrik. Sehingga posisi ini
mengakibatkan perbandingan 100% gerakan motor listrik dan 0% dorongan kayuhan
kaki.
Pedal assist sensor sangat erat kaitannya dengan Cadence putaran kaki gowes
Ideal yang bagus yang bagus
pada pedal assist sensor adalah 50% putaran kayuhan kaki dan 50% dorongan mesin
listrik. Hal itu perlu dilakukan setting dan kalibrasi secara tepat. Yaitu dengan
cara mengurangi jumlah magnet pada pedal assist sensornya. Setiap orang
memiliki gaya gowes masing-masing. Ada yang bermain cadende tinggi, ada juga
yang bermain cadence rendah. Cadence adalah = RPM putaran kaki ketika mengayuh
gowes pedal.
Berikut adalah tabel ideal
jumlah titik magnet pedal assist dengan gaya gowes cadence ideal.
posisi titik magnet pada disc pedal assist.
3. HANYA
COCOK UNTUK MOTOR WATT KECIL
Realistik produk di
lapangan. Saat ini pedal assist hanya biasa dipadukan dengan motor 250W dan
maksimal 350W saja. Untuk 500W, 1000W, 3000W jarang sekali ditemui produk yang
dengan fitur pedal assist. Dari produsen pabrik saja sudah tidak memproduksi
tentu pasti ada alasannya.
Sepeda commuter dengan watt kecil yang biasanya dilengkapi pedal assist sensor
Kalau menurut referensi
beberapa sumber mengapa motor watt besar tidak memerlukan pedal assist sensor
itu karena faktor power akselerasi motor yang sudah tidak sebanding dengan power
tenaga gowesan kaki. Satuan daya gerak gowes kaki memutar pedal adalah watt,
dan di dunia balap sepeda sering disebut FTP (Functional Threshold power). Rata-rata
Seorang atlet balap sepeda paling besar memiliki FTP sebesar 300-400Watt,
apalagi yang Cuma hobbiest sekitar 100W nilai FTP nya.. Sedangkan motor listrik
kalau menggunakan 1000 Watt itu artinya sudah melebihi batasan kekuatan putaran
kaki bukan? Tidak mungkin posisi ideal 50%:50% lagi, jadi mungkin itu alasan
pedal assist sensor kurang cocok untuk motor watt besar.
Grafik power statistik kekuatan kaki Atlet sepeda.
Sepeda listrik dengan motor watt besar, jarang dilengkapi pedal assist sensor
4. COCOK
UNTUK IBU-IBU ATAU ANAK-ANAK
Pembagian kooordinasi tubuh
yang menyebabkan poin ini dibahas. Berdasarkan testimoni costumer bogipower
electric untuk wanita dan anak-anak lebih ternyata tidak bisa membagi gerakan
tangan dan kaki secara seimbang dalam waktu bersamaan. Jadi apabila kaki
berputar gowes maka tangan tidak bisa fokus mengontrol putaran handle gas. Begitupula
ketika tangan fokus mengontrol putaran handel gas maka kaki tidak bisa
konsentrasi memutar crank kayuhan kaki. Jadi harus salah satu yang kerja.
Hal ini semacam koordinasi
tubuh yang bingung membagi tugas. Maka dari itulah pedal assist sensor menjadi
solusi untuk kalangan yang mengalami kesulitan pembagian koordinasi tubuh ini. Tapi
untuk kalangan laki-laki, lebih lagi sudah terbiasa menyetir mobil transmisi
manual dengan 3 pedal, tentu membagi tugas koordinasi tubuh antara kaki dan
tangan bukan suatu hal yang sulit.
5. KURANG
COCOK UNTUK GOWESER ATAU ATLET
Jaman sekarang kalangan
hobbiest sepeda sudah bisa dikatakan mulai menyamai atlet tingkat regional. Bisa
kita lihat di instagram atapun postingan-postingan Strava para hobbiest goweser
yang sudah pada enteng bersepeda 50-100km dalam sekali perjalanan. Lalu mengapa
pedal assist dikatakan kurang cocok pada kalangan ini?, kembali pada poin nomor
2 diatas kaitannya: yaitu terkait cadence atau putaran kaki gowes.
saat gigi dalam posisi ratio ringan, putaran kaki menjadi lebih tinggi.
padahal speed belum tentu dalam keadaan kencang
Seorang hobbiest goweser
biasa memiliki RPM cadende 80-90RPM, sedangkan untuk atlet memiliki cadence 105RPM keatas. Meskipun setting
pedal assist sudah di set bagian LOW, dan magnet sudah dilepasin Cuma sisa 1
biji magnet sekalipun, jika yang pakai atlet atau goweser maka yang terjadi
hanya putaran kosong saja kaki yang memutar crank pedal. Karena kontroller akan
mendeteksi bahwa cadence 80 rpm up itu adalah kondisi sepeda sedang butuh power
besar untuk kecepatan tinggi. Padahal RPM cadence tinggi belum tentu gir dan
rantai berada pada gear ratio yang mode speed tinggi (depan besar - belakang
kecil). Bisa jadi sedang mode santai (depan kecil - belakang besar)
6. KURANG
COCOK UNTUK KECEPATAN PELAN
Mengapa pedal assist sensor
kurang cocok untuk kecepatan pelan?. Ok coba mari kita bayangkan ketika kita
santai-santai sepedaan sore hari, lewat gang-gang kampung, ketika santai santai
kadang kaki gerak gowes kadang pula kaki diem tidak gowes karena sepeda sudah
meluncur , lalu saat kaki memulai gerak memulai gowes lagi tiba-tiba pedal
assist aktif dan motor menghentak berjalan sendiri dengan power kuat dan
melakukan akselerasi. Apa yang terjadi ?. kurang nyaman dalam gowes santai ,
karena sepeda jadi "nyentak-nyentak" jalan sendiri.
7. COCOK
UNTUK JALAN DATAR PADA KECEPATAN 30 UP
Lhoo.. kenapa di poin ini
mengatakan cocok di jalan datar dan kecepatan di 30km/jam lebih?. Poin nomor 7
ini adalah kaitannya dengan RPM batasan maksimal si motor listrik. Sebuah motor
listrik 250W rata-rata memiliki top speed 25-30km/jam sedangkan 350W bisa
sampai 35km/jam. Saat sebuah sepeda sudah melaju kecepatan 30km/jam lebih lalu
apabila pedal assist aktif maka motor sudah tidak terlalu kerja keras lagi. Istilah
"nyentak-nyentak" pada poin 6 sudah tidak terjadi. Yang terjadi motor hanya putaran kosong saja
karena laju sepeda sudah menyamai putaran maksimal dari si motor. Pada situasi
ini akan terjadi perbandingan tenaga 10-20% tenaga motor listrik dan 80% tenaga
dari kayuhan kaki. Sehingga pada posisi situasi ini BENAR JIKA PEDAL ASSIST
MEMBUAT IRIT.
pada kecepatan diatas 30km/jam , pedal assist cukup efektif
Berikut adalah tabel
perbandingan kisaran tenaga motor listrik banding pedal assist saat sepeda
melaju di jalan datar kecepatan up to 30km/jam.
Selain itu pada jalan datar
dan durasi yang lama menekan throttle juga akan membuat tangan menjadi
pegal-pegal. Nah di posisi inilah pedal assist sensor akan sangat membantu.
8. BEBERAPA
TESTIMONI MENGATAKAN BAHAYA
Poin nomor 8 ini adalah
kelanjutan dari poin nomor 6 diatas. Efek sepeda yang
"nyentak-nyentak" alias berjalan tidak stabil itu bisa menjadi titik
bahaya tersendiri bagi pesepeda.
Pernah ada laporan testimoni
dari user: saat dia mau menyebrang jalan raya besar. Yang dilakukan sebelum
menyebrang jalan adalah menunggu jalanan sepi tentu, namun saat menunggu user
tersebut sambil naik sepedanya dan kaki gowes pelan supaya sepeda tetep laju
pelan dan kaki tidak perlu turun. Ketika kaki bergerak, pedal assist sensor
aktif ON, dan yang terjadi sepeda tiba -tiba meluncur akselerasi mendadak dan
masuk ke jalan raya yang masih ramai. Bisa dibayangkan bahayanya kan?
9. TIDAK
BISA DIPASANG DI SEPEDA DENGAN MODELK PRESSWITCH BOTTOM BRAKET DAN HOLLOWTECH
CRANK
Pedal assist sensor modelnya
adalah terdiri dari 2 bagian, bagian pertama berupa ring besar yang dipasangkan
di frame sepeda dengan mekanisme dicapit oleh bottom braket sedangkan bagian
satunya adalah magnet sistem yang dipasangkan di as crank pedal.
Sepeda dengan model
integrated Bottom braket dan presswitch bottom braket ring pembaca sensor tidak
bisa dipasangkan, karena model frame sepeda bukan baut seperti bottom braket
biasa.
press switch bottom bracket, integrated bottom braket, tidak bisa dipasang pedal assist
Ya
itulah tadi 8 poin terkait pedal assist sensor. Supaya menjadi pertimbangan
kita semua ketika memilih fitur pedal assist sensor. Jangan sampai kita memilih
pedal assist hanya karena fanatik ataupun ikut trend-trend yang ada di
marketplace Online shop, atau hanya ikut-ikutan trend sepeda listrik saja tanpa
mengetahui basic dasar cara kerja alatnya.
Ketika putaran dinamo melebihi putaran kaki masih psrlukan pas??
BalasHapuslha yo sudah pasti putaran dinamo itu melebihi putaran kaki lahh.
Hapusdinamo ebike 350W saja bisa 350RPM kok den bagus..
sedangkan kaki gowes ngak mungkin 350RPM, atlet tour de france aja pegel pegel tuh rpm segitu, wkakakakaka
test
BalasHapusterima kasih ilmunya mas bro
BalasHapusterimakasih gan
HapusLempengan pedal assit punya sy pecah sebelah klo digowes sangat beda, apa baiknya diganti lempengannya saja atau dilepas sekalian, mohon petunjuk dr om2 htrnhun 🙏👍
BalasHapusterimakasih gan sharing nya.
BalasHapus