MEMPERBAIKI BATERAI LITHUM SEPEDA LISTRIK.
Pada
sepeda listrik atau ebike yang khususnya bentuk MTB atau sepeda lipat listrik
yang dituntut bobot ringan, tentu baterai lithium adalah pasangan yang cocok. Ada
baterai lihtium model botol, semi botol, hailong, frog, rear rack dan
macam-macam lainnya. Pada Kesempatan kali ini kita akan membahas tentang
baterai lithium sepeda listrik yang menggunakan cell silinder 18650. Pada umumnya
cell baterai lihitum yang bagus adalah silinder hard case, karena lebih tahan
terhadap guncangan dan getaran dibandingkan jenis baterai lithium soft case.
Berikut
adalah cerita timeline proses perbaikan baterai lithium yang mengalami drop
karena efek terendam oleh air. Mari kita simak langkah-langkah nya.
1. Lepas
baterai dari sepeda dan buka casing luar baterai.
Tiap casing memiliki cara pelepasan
casing yang berbeda beda. Melepas casing baterai tergolong merupakan hal yang
cukup mudah dilakukan. Pada umumnya cukup bermodalkan alat obeng + sudah bisa
membuka casing luar baterai.
Dalam contoh di artikel ini adalah
baterai frog. Cukup dengan melepas 4 baut yang ada di bawah baterai maka casing
akan bisa dibuka.
contoh pada baterai model hailong / semi botol
model frog case
2. Melepas
mika PVC pembungkus baterai.
Mika PVC pembungkus baterai cell pada
umumnya berwarna biru, cara pelepasannya adalah dengan membelah dengan alat
pemotong cutter. Setelah terbelah maka PVC bisa dilepas dari cell baterai dan
lalu kini baterai terlihat dibungkus oleh isolator berbahan kertas karton.
buka dengan hati-hati PVC plastiknya.
jangan sampai rusak supaya bisa digunakan kembali
Dalam contoh kasus masalah baterai
lithium di artikel ini PVC dan carton telah cacah karena basah kuyup air. Bersihkan
semua dari sisa kertas karton dan kotoran sisa karat. Proses pembersihan
sebaiknya berhati hati karena antar nickel jika tertempel logam akan terjadi
konslet.
dalam artikel ini kita sambil memberikan contoh praktek langsung memperbaiki baterai lithium yang rusak korosi karena terendam air.
Membersihkan dan mengeringkan baterai. Setelah
baterai kering lakukan pengecekan secara fisik baterai mana yang paling cacat
secara fisik.
3. Pengecekan
cell yang paling lemah.
Cara ini bisa dilakukan minimal dengan
voltmeter, jika ada WH meter atau AH meter lebih bagus. Lakukan pengukuran
setiap deret pararel cell nya, biasanya dalam 1 deret pararel memiliki kondisi
yang sama. Jika volt baterai terukur dibawah 2,5V maka lakukan single charging
dahulu. Jika masih bisa di charger maka masih Ok lah dipakai lagi, meski
sebenarnya diganti baru lebih bagus. Jika cell dibawah 1,8V maka sudah pasti
cell itu rusak. jika sudah menemukan cell yang rusak, maka potong cell tersebut dari kesatuan baterai utama.
potong ambil cell yang paling drop votasenya, atau cell yang paling rusak secara fisik.
pengecekan voltase tiap cell.
4. Lakukan
proses balancing manual dengan single charging supaya semua cell dalam kondisi
voltase yang sama.
Proses single charger ini dapat
dilakukan dengan menggunakan alat charging baterai seperti nitecore, i meter,
Skyrc dan sebagainya. Jika menggunakan adaptor biasa pastikan voltase stabil
dan jangan sampai overvoltage diatas 4.2V.
Proses perlakuan single charging tahap
bukan untuk mencharging baterai sampai penuh, tapi cukup untuk menyamakan
voltase tiap cell nya.
5. Siapkan
cell baru pengganti.
Usahakan cell pengganti memiliki
kapasitas yang sama dengan cell yang lama. Merk diusahakan sama memang lebih
bagus, tapi seandainya tidak bisa mendapatkan merk yang sama pun tidak masalah,
yang penting kualitas setara. Merk brand yang rekomended untuk cell baterai
18650 antara lain SAMSUNG, PANASONIC, LG, SONY, cell baterai ini mudah didapat
di toko elektronik, online shop bukalapak, ataupun di toko baterai vapor. Jangan
pilih baterai lithium untuk senter seperti ultrafire atau sepadannya, tidak kuat untuk
kendaraan listrik.
pilih baterai yang memang untuk kendaraan listrik, atau untuk elektric vapor boleh.
LANGKAH PENGGANTIAN BATERAI CELL.
a. Siapkan
cell pengganti
pada contoh disini kita memilih LG, yang harganya cukup terjangkau.
b. Siapkan
kertas isolator pelindung sisi positif
ini penting untuk melindungi sisi positif baterai
c. Siapkan
nickel plate, rekomendasi 0.1mm - 0.15 mm
d. Siapkan
spot welding, Spot baterai dengan setelah yang paling pas. 700-800A ~ 6 pulse
e. Rapikan
isolator, pastikan hasil spot weldingnya kuat
f. Satukan
dengan gabungan cell baterai keseluruhan
6. Melakukan
charging dengan normal melalui BMS
Setelah baterai cell yang baru
dipasangkan maka saatnya kita serahkan kepada balancer BMS untuk bekerja. Dan baterai
lithium sudah siap digunakan kembali.
Setelah dipastikan OK baterai bisa di
charging penuh masing-masing cell 4.2V , maka saatnya baterai dirapikan rakit
kembali. Jangan lupa pasangkan kembali isolator carton dan PVC plastiknya. Dan saatnya
uji test running baterai hasil yang sudah kita perbaiki.
test Drive. saat pengujian ini alangkah baiknya dilakukan sampai 3X siklus.
dari baterai full dipakai hingga habis lalu di charger lagi. 3X siklus.
jika setelah siklus ke 3 tidak ada penurunan jarak tempuh,
maka baterai lithium sudah sembuh seutuhnya
TIPS TAMBAHAN terkait masalah BMS.
Untuk tambahan wawasan referensi Selengkapnya
tentang bagaimana cara kerja BMS bisa klik disini: CARA KERJA BMS BATERAILITHIUM
Ø Pengecekan
balancer BMS
Pada BMS memang ada fitur balancer, Namun
ada BMS yang balancernya kurang bagus atau malah tidak ada fungsi balancernya. Pengecekan
ini cukup mudah dilakukan secara sederhana. Jika setelah charging BMS terasa
panas hingga lama sampai 1 jam lebih, maka artinya balancer BMS bekerja. Kondisi
yang bagus hal seperti itu.
BMS yang bekerja akan terasa panas pada bagian ini saat charging.
jika dingin2 saja justru agak mencurigakan kinerjanya.
Ø BMS
menutup jalur charging
Apabila kita menemukan gejala baterai
setelah di charger namun tidak bisa optimal di titik penuh 100% itu artinya BMS
menutup jalur charging saat baterai belum penuh. Mengapa demikian?, ini
disebabkan oleh adanya cell yang sudah sangat penuh 4.2V atau 100% full namun
masih ada cell lain yang masih belum penuh < 80% atau dibawah 4.05V. Hal ini
wajar apabila BMS menutup jalur charging, karena apabila dilanjutkan pengisian
akan berbahaya untuk cell 4.2V tadi bisa mengalami overvoltage.
Ø BMS
menutup jalur discharging / power output.
Saat sedang nyaman asik bersepeda
listrik, eh tiba-tiba off mati cut off baterainya. Listrik tidak keluar, di
reset kunci kontack juga tidak aktif, kenapa ini?. Masalah kasus seperti ini
memang kadang terjadi pada baterai lithium pack yang pernah rusak atau mau
rusak drop. Hal ini disebankan karena BMS menutup jalur discharging. Banyak
user yang langsung memilih melakukan by pass tanpa BMS. Memang betul by pass
akan membuat power output aktif lagi, tapi ini merupakan prosedur yang salah.
block discharger kontrol.
Penyebab tiba2 jalur discharger menutup
adalah: terdapat cell yang tiba-tiba drop dibawah 2.8V, cell yang drop tersebut
akan terdeteksi oleh BMS lalu BMS menutup jalur dischargernya. Solusinya bukan
membuka secara paksa, namun pastikan cell baterai tersebut tidak drop di bawah
2.8V.
Ya itulah tadi ulasan tentang
langkah-langkah perbaikan baterai lithium. Baterai lithium sesungguhnya tidak
rempong dan ribet. Dengan adanya BMS membuat baterai lithium sudah free maintenance. Namun yang menjadi terasa
ribet dan rempong adalah salah memilih cell baterai. Baterai lithium yang kualitas low
quality memang agak rempong dalam perawatan. Maka marilah kita semua bisa bijak
dalam memilih baterai lithium, supaya awet selalu dan puas menggunakan.
Baterai lithium apakah bisa di gunakan pada sepeda listrik merk selis,untuk wilayah surabaya dimana saya bisa mendapatkannya?
BalasHapus