MODIFIKASI MOTOR LISTRIK TERBAIK
TIPS BAGAIMANA MENINGKATKAN EFISIENSI KENDARAAN LISTRIK
Dalam
mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia langkah pertama yang harus
dilakukan adalah, bukan membuat teknologi, bukan membuat pabriknya, bukan
tentang riset penelitiannya, namun langkah yang tepat pertama adalah EDUKASI ke
MASYARAKAT. Untuk apa tujuan edukasi ini?, supaya dalam aplikasi penggunaan
kendaraan listrik tidak berujung kecewa pakai atau tidak bermanfaat. Secara umum
masyarakat awam sudah termindset bahwa kendaraan itu adalah mesin bensin BBM,
padahal dalam aplikasi penggunaan motor listrik tidak bisa disamakan dengan
mesin motor bensin. Menyamakan kendaraan listrik seperti motor bensin akan
berujung kecewa dalam pemakaian, Namun masih banyak user yang ingin menyamakan
baik secara kecepatan maupun jarak tempuhnya.
bentuk sepeda motor listrik , ideal 45km/jam
Sebuah
kendaraan listrik sudah dirancang tepat dan dihitung matang oleh pabrik yang
membuat. Sepeda citibyke listrik memiliki kecepatan ideal 30-35 km/jam, sepeda
motor listrik bentuk matic memiliki kecepatan ideal 40-45 km/jam, otopad mainan
listrik, trail mini listrik ideal maks 10-15 km/jam, untuk kecepatan tinggi
diatas 80km/jam bentuk motor matic besar/ sporty yang ideal. Setiap kendaraan
memiliki kecepatan ideal masing masing sesuai desain dari pabrik.
kendaraan semi molis ideal kecepatan 30 km/jam
model seperti ini lebih ideal mampu di 60km/jam
Berikut
adalah langkah modifikasi yang TIDAK
TEPAT SASARAN namun masih banyak yang berfikiran demikian.
1. Melakukan
overvoltage / menambah voltase baterai
Sebagai contoh misal sebuah kendaraan listrik menggunakan
3 aki atau 36V, lalu dimodifikasi menjadi 48V, atau menambah jadi 4 aki. Cara
ini dirasa tidak tepat sasaran karena akan membuat banyak komponen yang
diganti. Berikut adalah komponen yang diganti apabila menaikkan voltage
Ø aki
baterai tambah, maka dudukan baterai tentu minta modif/ganti,
Ø charger
harus ganti, karena charger bawaan yang lama tentu beda voltase.
Ø kontroller
harus ganti atau modif, kontroller yang sudah dirancang fixed 36V atau 48V ,
maka sudah diprogram nilai upper voltage limit dan undervotalge limit. Beberapa
kontroller bawaan kendaraan listrik yang dijual dealer tidak memiliki rentang
voltage yang bisa bekerja di overvoltage. Jadi harus ganti / modifikasi.
Ø panel
indicator baterai ganti / modif. Jika menggunakan baterai yang lebih besar volt
nya, maka panel indicator baterai yang lama akan selalu mendeteksi sangat
penuh, tidak akurat ini. Maka panel pun harus dimodifikasi / diganti supaya
support akurat dalam menunjukkan kapasitas baterai.
panel speedmeter yang menggunakan voltage input akan berubah hasil ukur jika overvoltage
Ø DC
converter atau power suplay untuk kelistrikan lampu-lampu. Beberapa DC
converter memang sudah ada yang bebas voltage 36V-60. Namun jika DC converter
belum bebas voltage , misal hanya bekerja di 48V lalu kita paksakan berikan
power 60V maka yang terjadi adalah kerusakan DC converter. Jadi keputusan
overvoltage harus mempertimbangkan DC converter.
Ø Internal
head motor yang lebih panas. Struktur kumparan motor 36V, 48V dan 60V bahkan
72V itu memiliki struktur yang berbeda. Melakukan overvoltage memang membuat
rpm putara motor lebih kencang namun motor akan lebih panas karena faktor
internal head. Rugi efiesiensi juga lebih besar karena energy listrik tidak
sempurna dikonversin menjadi gerakan, beberapa hilang menjadi panas motor.
struktur motor 72V memiliki posisi hall sensor yang renggang.
48V motor lebih rapat.
Kesimpulannya:
Melihat dari jumlah komponen yang wajib ganti atau modif diatas tentu itu
adalah langkah yang tidak hemat. Biaya yang dikeluarkan untuk modifikasi
overvoltage cukup mahal.
2. Mengganti
motor dengan watt besar
Cara ini cocok sesuai hanya untuk yang sudah
berpengalaman di kendaraan listrik, namun untuk masyarakat awam cara ini tidak
cocok. Mengganti motor dinamo dengan watt besar secara wajib hanya mengganti
kontroller dan motor saja. Tapi itu hanya di awal saja, Meski ke belakangannya
aki baterai juga minta upgrade. Baterai upgrade maka charger juga menyusul
upgrade. Sebuah hal mengeluarkan biaya lebih itu.
motor hub BLDC watt besar
Namun yang akan menjadi titik poin utama ketidak cocokan
adalah, ketahanan body casis sepeda itu sendiri. Jika dari awal pabrik sudah
merancang kecepatan ideal 35km/jam apabila dipaksa sering melaju 50km/jam pasti
casis body akan mulai mengalami cepat rusak. Baik kerusakan mekanikal seperti kemudi,
rem, suspensi hingga deformasi casis dan rontok body.
3. Mengganti
ukuran roda ke lebih besar
Hal ini tentu akan membuat dimensi kendaraan menjadi lucu
dan berubah. Cara ini memang ada user yang melakukan, masih banyak rekan-rekan
user yang melakukan cara ini. Secara teori memang membesarkan diameter roda
akan meningkatkan ratio putaran sudut motor berbanding speed laju kendaraan. Namun
Secara realita menaikkan diameter roda tidak terlalu significan dalam menaikkan
kecepatan, sedangkan untuk efisiensi malah justru lebih boros apabila melalui
medan jalan yang sedikit menanjak. Karena faktor ratio putar roda berbading
power dinamo.
Roda belakang semula 10 inchi, diganti 14 inchi. jadi terkesan tidak pas
4. Mengganti
kumparan dinamo
Cara ini memang masih jarang yang melakukan. Jika kita
memahami konsep dasar dinamo DC, selengkapnya dapat diulas di artikel ini:
Karakter kumparan sebuah motor DC adalah:
Jika kumparan ditambah, maka voltage ideal akan naik.
Jika kumparan kawat dipertebal, maka Amperage ideal akan
naik.
Untuk meningkatkan watt motor yang meningkat, maka harus
menambah jumlah lilitan dan memperbesar / tebal kawat lilitan. Hal ini tentu
akan terkendala oleh lebar magnet dan dimensi ruang dinamo. Modifikator sering
salah arti di bagian mempertebal diameter lilitan, dan mempersedikit jumlah
lilitan, jadinya amper naik, dan voltage ideal turun. Namun voltage tetap
diberikan voltase yang sama seperti semual sehinga menjadikan situasi ini
adalah overvoltage untuk dinamo. Yang efeknya memang motor akan berputar lebih
kencang. Tapi motor akan internal head motor menjadi lebih panas dan Efisiensi pun
akan menurun. Cara sederhana ini bisa kita lihat pada modifikasi dinamo mainan
Tamiya.
Kesimpulannya
adalah, mengubah lilitan untuk menaikkan watt adalah memperbanyak lilitan dan
mempertebal kawat email. Solusi ini harus diimbangi memperlebar magnet dan
ruang di dalam motor dinamo. Secara biaya tentu akan lebih hemat membeli dinamo
yang memang sudah watt besar.
5. Memperingan
bobot kendaraan.
Ini
bukanlah keputusan yang salah, hanya saja kurang tepat. Pada kendaraan listrik
pada umumnya Selis dan Molis satu satunya jalan memangkas bobot adalah mengganti
aki dengan baterai lithium. Memangkas bobot dengan mengubah casis tentu
bukanlah cara yang mudah. Maka Mengganti
baterai lithium, ini mudah namun seara biaya tentu akan mahal. Aki yang lama
masih layak pakai akan sia-sia jika dipaksa ganti baterai lithium, mubadzir aki
yang lama.
memperingan bobot dengan cara modifikasi casis tentu hal yang sulit.
memperingan mengganti lithium baterai, adalah hal yang mahal.
Lalu
cara apa yang paling tepat dalam meningkatkan kecepatan kendaraan listrik?
Berikut
kita akan memaparkan cara-cara yang sangat mudah dan murah, tidak semahal 5
poin diatas. Berikut adalah ulasan rinciannya.
CARA YANG TEPAT DALAM MENINGKATKAN KECEPATAN , MENINGKATKAN JARAK TEMPUH PADA SEPEDA MOTOR LISTRIK.
Hemat, murah, mudah dan tepat sasaran
1.
Menjaga tekanan ban pada kondisi yang keras.
Meskipun
sepele, tapi ini sangat penting sekali. Hasil penelitian dengan alat ukur WH
meter energy. Ban yang mengalami agak kempes pada sepeda motor listrik memiliki
nilai efisiensi 30 km/Kwh, sedangkan ketika dalam kondisi keras nilai efisiensi
adalah 86 km/Kwh. Cukup jauh bukan selisihnya. Semakin bagus efiesiensi maka
kecepatan top speed pun semain mudah tercapai dalam watt energy yang lebih
kecil. Jarak tempuh pun semakin jauh.
2.
Memastikan sistem rem tidak macet / gepok
Sederhana,
murah, tidak ribet tapi significan kebermanfaatannya. Metode ini jauh lebih
murah daripada 4 poin cara salah diatas. Pengujian cara ini mudah sekali untuk
masyarakat awam. Cukup dengan standar 2 kendaraan , lalu putar roda manual
dengan tangan. Pastikan ringan dan putarannya lancar, tidak ada bunyi gesekan
pada bagian tromol rem maupun kaliper rem.
apapun model rem nya, pastikan tidak macet / gepok / seret.
3.
Secara rutin melakukan pengecekan bearing /
laker roda.
Sebuah
laker bearing yang sudah berkarat, kocak maupun seret macet itu sangat
menghambat laju kendaraan. Banyak user kendaraan listrik yang lalai akan servis
berkala aspek ini. Memang lama usia masa pakai bearing. Cara ini bisa dilakukan
ke bengkel sepeda atau bengkel sepeda motor terdekat. Pengujian laker bering
roda caranya mudah, cukup jalankan sepeda motor listrik pada kecepatan pelan 15
km/jam pada jalan datar lalu lepas gas biarkan motor menggelinding sendiri. Jika
bisa lebih dari 50 meter maka setelan
roda kendaraan itu sudah bagus. Bahkan sampai kendaraan berjalan pelan sekali namun tetep menggelinding. Casis dan
roda kendaraan listrik yang bagus akan mudah dalam mencapai top speed dan
meningkatkan jarak tempuh.
4.
Menggunakan kendaraan listrik dalam kondisi
aki selalu terjaga penuh. > 80%
Kita
misalkan kendaraan listrik 48V, jika aki penuh tegangan adalah 52-54V dan
ketika habis adalah 42-44V. Perbedaan kecepatan pada 54V tentu lebih kencang
daripada 42V. Selain itu kecepatan laju pada aki yang kondisi masih bagus tentu
lebih mudah melaju kencang daripada menggunakan aki yang soak / drop.
Baterai kondisi full kecepatan lebih kencang.
Namun
masih banyak user-user yang aki nya soak, lalu top speed kendaraan listrik
menjadi pelan. tapi malah memutuskan untuk upgrade ganti dinamo supaya lebih
kencang laju. Sudah terlihat ini keputusan yang tidak tepat bukan.
5.
Hindari medan jalanan kasar dan jalanan yang
banyak tanjakan.
Melalui
medan jalan kasar tentu top speed akan lebih pelan daripada jalan halus. Selakin
itu memaksakan motor listrik melaju kencang di jalanan yang tidak halus juga
tidak nyaman. Efisiensi energy pun akan menjadi boros. Cara ini mudah dan murah
sekali dilakukan, cukup kembali ke perilaku kebiasaan user masing-masing.
jalanan rusak dan tanjakan, kurang cocok untuk kendaraan listrik
6.
Kurangi kebiasaan akselerasi mendadak dan
kebut-kebut an.
Akselerasi
mendadak adalah melakukan gas full sejak awal kendaraan berhenti, sedangakan kebut-kebutan
adalah memacu kecepatan tinggi sebuah kendaraan di jalanan yang tidak layak
untuk kecepatan tinggi. Perlu kita ketahui Energy yang dibutuhkan untuk
percepatan akselerasi itu lebih besar daripada energy untuk mempertahankan laju
saat top speed.
Hasil pengujian pada Ampermeter trekko Nexus 48V 500W saat
akselerasi gas full amper menunjukkan 32A, sedangkan ketika melaju top speed
amper hanya menunjukan 25A. Apabila jalanan halus dan elevasi sedikit turun,
amper hanya 18A. Jadi kesimpulannya , untuk apa kita kebut, jika melajukan
kendaraan secara konstan velovity lebih aman, hemat dan efisiensi tinggi.
Sip,makasih ilmunya gan
BalasHapusMau tanya pak, misal posisi dinamo brushed dc di belakang (-+2,5kg) baterai 2biji (-+8,4kg) di juga di belakang.
BalasHapus1. Apakah pengaruh pada kecepatan?
2. Apa sebaiknya baterai diletakkan di depan agar beban belakang tidak terlalu berat?
3. Atau sama saja?
Terima kasih ilmunya
1. brushed DC memang kecepatannya pelan, jadi perubahan kecepatannya tidak terlalu berpengaruh.
BalasHapus2. jika bisa depan atau tengah lebih bagus
3. beda
mau tanya pak saya punya speda liatrik batray 6 controller 1500 bldc 1500w.
Hapuskepetan tempuh hnya mentok pda 65km kalubdi gas full.
saya mau tmbah aklerasi tapi tanpa hrus gnti contrroler ama bldc kira kira bisa ngga pak dan apa yg hrus di ubah ?
minta sous.nya ?
energy itu kekal. Ada energy output yang besar tentu ada energy input yang besar pula.
Hapusjika menginginkan energy output yang besar, maka input wajib besar pula. itulah kontroller wajib ganti yang lebih besar.
aki juga harus mumpuni mensuplay energy yang besar pula.
mau nanya pak, kalau mau mengubah sepeda motor matic spin 125 menjadi motor listrik apa saja yang dibutuhkan dan ada dijual ndak disini?
BalasHapusselengkapnya ada di artikel yang ini:
Hapushttp://electricisart.blogspot.co.id/2015/05/menentukan-dinamo-pada-sepeda-motor.html
Sy py scooter listrik 600watt dual motor, depannya mau sy ganti motor 800watt apakah bisa tanpa mngganti controllernya?? Dan apakah akan nerpengaruh kecepatannya??? Mohon pencerahannya
BalasHapus600W lalu diganti 800W ,
Hapustidak terlalu terasa ada perubahan itu. tanggung sekali.
Kalo modif controler standar ga ada fitur 3 speed mau di tambahin fitur 3 speed gmn caranya hu?
BalasHapusMau tanya bang klo voltase aki 60v 20ah kita ganti yg lebih besar dengan voltase yg sama seperti 60v 70ah bisa nggak tanpa ganti controller dan kemungkinan jarak tempuh akan bertambah lebih jauh tidak
BalasHapus